Adanya pandemi COVID-19 dapat menurunkan kinerja keuangan rumah sakit akibat perubahan tatanan layanan. RSUD Kelet sebagai rumah sakit BLUD Provinsi Jawa Tengah harus memiliki tingkat kemampuan
Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efesiensi pelayanan rumah sakit. Indkator-indikator berikut bersebut bersumber dari sensus harian r a wat inap. Beberapa bentuk pengolahan data antara lain penghitungan BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, dan GDR. Penghitungan dapat dilakukan secara manual.
Pengukuran kinerja rumah sakit dapat diketahui dari parameter yang di. gunakan untuk mengukur tingkat efisiensi indikator rawat inap adalah BOR (Bed. Occupancy Rate) yaitu presentase pemakaian tempat tidur, LOS (Lenght Of Stay) yaitu rata- rata lama di rawat, BTO (Bed Turn Over) yaitu rata – rata produktifitas.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengecek fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung, Selasa (15/9/2020). Hingga Kamis (10/6/2021), jumlah tempat tidur di seluruh rumah sakit Kota Bandung sebanyak 1.670 unit. Setidaknya 353 tempat tidur masih tersedia untuk pasien positif Covid-19. BANDUNG, KOMPAS — Kota Bandung mulai
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011). Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%.
BOR (B O R ) Menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005). Rumus BOR: Jumlah hari perawatan rumah sakit X 100%
Berkaitan dengan pentingnya pengelolaan tempat tidur di unit rawat inap sebuah rumah sakit, unit rawat inap RS Anggrek Mas mempunyai salah satu permasalahan yaitu masih rendahnya tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur yang dapat dinilai dengan parameter nilai Bed Occupancy Rate (BOR) yang belum memenuhi standar Kemenkes RI dan Barber Johnson.
Disarankan kepada petugas rekam medis di RSUD Dr. Pirngadi Medan agar memperhatikan kembali rumus yang digunakan dalam menghitung nilai BOR, AvLOS, TOI dan BTO serta membuat grafik Barber Johnson secara rutin setiap tahun sehingga dapat meningkatkan efesiensi dan efektifitas penggunaan tempat tidur di ruang rawat inap serta sebagai strategi
Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan atau staffing merupakan fungsi manajemen yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan keperawatan (Julia et al. 2014). Perhitungan tenaga perwat sangatlah berhubungan dengan beban kerja perawat.Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji beban kerja tenaga perawat, yakni rasio pasien
xk1Gh. 865yhyg86w.pages.dev/578865yhyg86w.pages.dev/262865yhyg86w.pages.dev/666865yhyg86w.pages.dev/718865yhyg86w.pages.dev/985865yhyg86w.pages.dev/575865yhyg86w.pages.dev/307865yhyg86w.pages.dev/937865yhyg86w.pages.dev/595865yhyg86w.pages.dev/875865yhyg86w.pages.dev/653865yhyg86w.pages.dev/648865yhyg86w.pages.dev/274865yhyg86w.pages.dev/476865yhyg86w.pages.dev/117
rumus bor rumah sakit dan contohnya