Demokrasimengizinkan warga negara untuk berpartisipasi, baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Negara yang menganut sistem demokrasi akan
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Instrumen Pemerintahan dalam Lingkup Hukum Administrasi Negara Oleh Fajri Ramadhan 07011181823021 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya, Indralaya Ilmu Administrasi Publik Email Fajriramadhan1117 Abstrak Negara dengan organ pemerintahannya dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk menyelenggarakan kesejahteraan bagi warganya, tentu membutuhkan instrument sebagai sarana untuk melaksanakannya. Instrumen – Instrumen tersebut merupakan sarana yang disepakati dalam konstitusional sebagai alat yang legal yang digunakan oleh pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut. A. Pendahuluan Jika berbicara tentang Instrumen Pemerintahan tidak lepas dari alat dan sarana yang digunakan oleh pemerintah atau administrasi Negara dalam melaksanakan tugasnya, intrumen yuridis yang dipergunakan untuk mengatur dan menjalankan urusan pemerintahan dan kemasyarakatan seperti perundang-undangan, keputusan-keputusan, peraturan kebijakan, perizinan, instrument hukum keperdataan dsb. Instrument Hukum ini akan menjadi dasar yang digunakan pemerintah dalam menjalankan tugas tidak menganut sistem kekuasaan yang distribution of power atau pembagian kekuasaan, dengan sentral berada pada pemerintah Indonesia, dimana sebagian kekuasaan yudikatif dan kekuasaan legislatif oleh diakses pada tanggal 15 oktober 2019 eksekutif. Kekuasaan yang dimiliki eksekutif dalam bidang yudikatif oleh presiden, namun harus dengan persetujuan DPR. Sedangkan kekuasaan eksekutif dalam bidang legislatif meliputi menetapkan Perpu dan Peraturan Pemerintah. Kemudian yang menjadi rumusan masalah pada artikel ini adalah apa itu instrumen hukum administrasi Negara dan jenisnya, Selanjutnya bagaimana instrumen pemerintahan yang baik. B. Pembahasan Pemerintah dalam melakukan berbagai kegiatannya menggunakan instrumen yuridis, materill, personil dan keuangan Negara. Seperti peraturan, keputusan, peraturan kebijaksanaan, dan sebagainya. Sebagaimana telah disebutkan bahwa dalam negara sekarang ini khususnya yang menganut type welfare state, pemberian kewenangan yang luas bagi pemerintah merupakan konsekuensi logis. Pelaksanaan fungsi pemerintahan dapat dilakukan dengan mendayagunakan instrumen-instrumen pemerintahan. Instrumen-instrumen pemerintahan tersebut dapat diklasifikasikan instrumen yuridis, merupakan instrumen yang meliputi peraturan - perundangan, atau kebijakan-kebijakan lain yang sifatnya otoritas pemerintah. termasuk memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk menciptakan berbagai instrumen yuridis sebagai sarana untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan. Pembuatan instrumen yuridis oleh pemerintah harus didasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku atau didasarkan pada kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan. Hukum Administrasi Negara memberikan beberapa ketentuan tentang pembuatan instrumen yuridis, sebagai contoh mengenai pembuatan keputusan. Di dalam pembuatan keputusan, HAN menentukan syarat material dan syarat formal, yaitu sebagai berikut Syarat-syarat material a Alat pemerintahan yang mem buat keputusan harus berwenang; b Keputusan tidak boleh mengandung kekurangan-kekurangan yuridis seperti penipuan, paksaan, sogokan, kesesatan, dan kekeliruan c Keputusan harus diberi bentuk sesuai dengan peraturan dasarnya dan pembuatnya juga harus memperhatikan prosedur membuat keputusan, Isi dan tujuan keputusan itu harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasarnya. Syarat-syarat formal Syarat-syarat yang ditentukan berhubung dengan persiapan dibuatnya keputusan dan berhubung dengan cara dibuatnya keputusan harus dipenuhi yang pertama, Harus diberi dibentuk yang telah ditentukan, kemudian Syarat-syarat berhubung dengan pelaksanaan keputusan itu dipenuhi dan Jangka waktu harus ditentukan antara timbulnya hal-hal yang menyebabkan dibuatnya dan diumumkannya keputusan itu dan tidak boleh dilupakan. Berdasarkan persyaratan yang ditentukan HAN, maka peyelenggarakan pemerintahan akan berjalan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan sejalan dengan tuntutan negara berdasarkan atas hukum, terutama memberikan perlindungan bagi warga masyarakat. Selanjutnya ada instrumen materiil merupakan instrumen yang sifatnya bersifat materil. Seperti pengadaan barang dan jasa, pembiayaan pembangunan, dan sebagainya. instrumen personil/kepegawaian merupakan instrumen yang diadakan oleh pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan pegawai. Selain itu, pemerintah berhak mengangkat dan memberhentikan pegawai, atau mutasi. Setiap tahunnya penerimaan pegawai di batasi oleh kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah. instrumen keuangan negara merupakan instrumen pemerintah guna mengatur pengeluaran, pemasukan Negara. Dengan memperhitungkan berbagai kemungkinan terjadinya dampak moneter 2 diakses pada tanggal 15 oktober 2019 C. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Negara dengan organ pemerintahannya dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk menyelenggarakan kesejahteraan bagi warganya, tentu membutuhkan instrument sebagai sarana untuk melaksanakannya. Instrumen – Instrumen tersebut merupakan sarana yang disepakati dalam konstitusional sebagai alat yang legal yang digunakan oleh pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut. instrumen pemerintahan dalam hukum administrasi Negara ialah Instrumen Pemerintahan adalah alat-alat atau sarana-sarana yangdigunakan oleh pemerintah atau administrasi negara dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam menjalankan suatu pemerintahan, pemerintah atau administrasi negara melakukan berbagai tindakan hukum dengan menggunakan instrumen pemerintahan. Pelaksanaan fungsi pemerintahan dilakukan melalui penggunaan instrumen-instrumen pemerintahan. instrumen tersebut diperlukan agar fungsi pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dapat dilaksanakan secara efektif. Pemerintah dalam melakukan berbagai kegiatannya menggunakan instrumen yuridis, materill, personil dan keuangan Negara. Seperti peraturan, keputusan, peraturan kebijaksanaan, dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Utama, Yos Johan. 2016. Hukum administrasi Negara. Tanggerang Universitas Terbuka. Nursandi, Harsanto. 2014. Sistem Hukum Indonesia. Tanggerang Universitas Terbuka. Administrasi Publik. 2014. Empat Instrument pemerintah dalam Hukum Administrasi Negara. -pemerintah dala-hukum-administrasi negara/ diakses pada tanggal 15 oktober 2019 pukul Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In Decision Making, Kader Bangsa Law Review, , Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In Indonesia, International Journal of Mechanical Engineering and Technology IJMET, , Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah PP Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Studi Kasus Desa Datar Balam Kabupaten Lahat, Jurnal Fiat Justicia, , Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan Pejabat Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani, , Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di Indonesia, Lex Librum Jurnal Ilmu Hukum, , Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin Tinggi, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jurnal Thengkyang, , Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi Kegiatan Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal Nurani, Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan Perwakilan Daerah, Jurnal Thengkyang, , Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah Pemberian Efek Jera, , Muhammad Zainul Arifin, Freeport Dan Kedaulatan Bangsa, Muhammad Zainul Arifin, Memulai Langkah Untuk Indonesia, Researchgate, ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. MenurutM. Yahya Harahap. dalam bukunya "Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP ", pembuktian merupakan ketentuan yang mengatur alat-alat bukti yang dibenarkan undang-undang dan boleh dipergunakan hakim membuktikan kesalahan yang didakwakan. [1] Berkaitan tentang pembuktian, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tidakprinsip dan analisis putusan yang saling berkaitan. Penelitian ini berkesimpulan adanya standar ganda dalam pembuatan norma hukum baru dengan doktrin judicial activism dalam putusan judicial review. 1Mahkamah Konstitusi, Putusan MK No. 74/PUU-XVIII/2020 (2020), 20. Tidak seperti di negara yang menganut sistem hukum eropa kontinental,BerandaKlinikIlmu HukumCatat! Ini 21 Asas H...Ilmu HukumCatat! Ini 21 Asas H...Ilmu HukumJumat, 15 Juli 2022Apa saja asas-asas dan adagium yang dipelajari dalam Ilmu Hukum?Prinsip atau asas hukum adalah pikiran dasar yang terdapat di balik sistem hukum. Dalam mempelajari ilmu hukum, kita tentu akan dihadapi dengan bermacam-macam prinsip atau asas hukum. Selain prinsip atau asas hukum, juga terdapat adagium hukum yang tidak kalah pentingnya. Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini Seluruh informasi hukum yang ada di Klinik disiapkan semata – mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum lihat Pernyataan Penyangkalan selengkapnya. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan Konsultan Mitra Prinsip Hukum dan Adagium HukumPrinsip merupakan asas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya; dasar.[1] Menurut Budiono Kusumohamidjojo, terdapat 2 dua golongan prinsip, yakni prinsip yang berasal dari Bahasa Latin “principium” yang artinya awal atau asal usul, serta prinsip yang berasal dari Bahasa Inggris “principal” yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah prinsip atau asas.[2] Sedangkan menurut Guido Alpa, kata prinsip berasal dari Bahasa Itali, yakni principio atau in principio era il verbo yang berarti awal atau pendahuluan. Ahli hukum menggunakan arti kata prinsip dalam berbagai konteks, antara lain sebagai unsur disiplin, nilai kebenaran, instrumen, dan aturan yang berlaku.[3]Berikut adalah pengertian prinsip atau asas hukum menurut para ahliG. W. Paton mendefinisikan asas adalah suatu pikiran yang dirumuskan secara luas yang menjadi dasar bagi aturan atau kaidah hukum. Dengan demikian, asas bersifat lebih abstrak, sedangkan aturan atau kaidah hukum sifatnya konkret mengenai perilaku atau tindakan hukum tertentu.[4]A. R. Lacey menjelaskan asas hukum memiliki cakupan yang luas, artinya dapat menjadi dasar ilmiah berbagai aturan atau kaidah hukum untuk mengatur perilaku manusia yang menimbulkan akibat hukum yang diharapkan.[5]Paul Scholten mengartikan asas hukum sebagai tendensi yang disyaratkan kepada hukum oleh paham kesusilaan, artinya, asas hukum sebagai pikiran-pikiran dasar yang terdapat di dalam dan di belakang sistem hukum. Masing-masing pikiran dasar dirumuskan dalam aturan perundang-undangan dan putusan hakim.[6]Sedangkan pengertian adagium menurut KBBI, adagium adalah sebuah pepatah atau juga Asas-asas Hukum Kontrak Perdata yang Harus Kamu TahuAsas-asas HukumApa saja asas-asas hukum? Berikut ini kami rangkum bunyi 21 asas hukum yang penting untuk dipahami, sebagai berikutUndang-Undang Tidak Dapat Berlaku SurutArtinya peraturan perundang-undangan yang dibuat hanya berlaku pada peristiwa hukum yang terjadi setelah peraturan perundang-undangan hadir. Akan tetapi, untuk mengabaikan asas ini dimungkinkan, dalam rangka memenuhi keadilan masyarakat. Contoh, UU Pengadilan HAM tahun 2000 digunakan untuk mengadili peristiwa pelanggaran Hak Asasi Manusia “HAM” di Timor Timur yang terjadi pada tahun 1999.[7]Undang-Undang Tidak Dapat Diganggu GugatMenurut asas ini, undang-undang tidak dapat diuji oleh badan peradilan, melainkan oleh pembentuk undang-undang itu sendiri. Asas ini berlaku jika tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar sebagai hukum tertinggi di sebuah negara. Dengan kata lain, asas ini mengatur bahwa undang-undang dapat di-review jika bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi.[8]Lex Superiori Derogat Legi InferioriArti dari asas ini adalah peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.[9]Lex Specialis Derogat Legi GeneralisPengertian dari asas ini yaitu peraturan perundang-undangan yang bersifat lebih khusus menyampingkan peraturan perundang-undangan yang lebih umum.[10]Lex Posteriori Derogat Legi PrioriMenurut asas ini, peraturan perundang-undangan yang berlaku belakangan membatalkan peraturan perundang-undangan yang berlaku terdahulu.[11]Baca juga3 Asas Hukum Lex Superior, Lex Specialis, dan Lex Posterior Beserta ContohnyaKebebasan BerkontrakAsas ini juga dikenal dengan istilah freedom of contract, party autonomy liberty of contract. Asas ini merupakan wujud nyata dari penghormatan HAM.[12] Kebebasan berkontrak artinya kebebasan untuk memilih dan membuat kontrak atau perjanjian, menentukan isi kontrak atau perjanjian, dan memilih subjeknya.[13]KonsensualismeAsas ini menekankan bahwa pada dasarnya perjanjian dan perikatan sudah ada sejak detik tercapaikan kesepatakan para pihak. Artinya, perjanjian ada sejak tercapainya kata sepakat atau konsensus antara pihak mengenai pokok perjanjian.[14]Pacta Sunt ServandaBerdasarkan asas ini, masing-masing pihak perjanjian wajib melaksanakan isi perjanjian demi kepastian hukum. Asas ini tidak berdiri sendiri dan memiliki kaitan dengan asas iktikad baik atau good faith.[15] Asas ini merupakan fundamental, karena melandasi lahirnya perjanjian. Pada perjanjian, janji mengikat sebagaimana undang-undang bagi pihak yang membuatnya.[16]Iktikad BaikAsas iktikad baik menghendaki bahwa dalam setiap pembuatan perjanjian, para pihak memiliki kebebasan untuk menentukan isi perjanjian, dengan siapa pihak membuat perjanjian, dan setiap perjanjin selalu didasari pada asas iktikad baik, tidak melanggar peraturan perundang-undangan, serta tidak melanggar kepentingan masyarakat.[17]Pacta tertiis nec nocent nec prosuntPerjanjian tidak dapat memberikan hak dan kewajiban kepada pihak ketiga.[18]AbsolutAsas ini disebut juga sebagai asas hukum memaksa atau dwingendrecht, yakni suatu benda hanya dapat diadakan hak kebendaan sebagaimana yang telah disebut dalam undang-undang. Hak-hak kebendaan tidak akan memberikan wewenang yang lain daripada apa yang sudah ditentukan dalam undang-undang.[19]Dapat DipindahtangankanMenurut asas ini, semua hak kebendaan dapat dipindahtangankan, kecuali hak pakai dan hak mendiami.[20]PercampuranBerdasarkan asas ini, hak kebendaan memiliki wewenang terbatas. Artinya, hanya mungkin atas benda orang lain, dan tidak mungkin atas hak miliknya sendiri. Tidak dapat orang tersebut untuk kepentingannya sendiri memperoleh hak gadai, hak memungut hasil atas barangnya sendiri. Jika hak yang membebani dan yang dibebani itu terkumpul dalam satu tangan, maka hak yang membebani itu menjadi lenyap. Hak ini juga dikenal dengan yang Berlainan Terhadap Benda Bergerak dan Tidak BergerakAntara benda bergerak dengan benda tidak bergerak ada perbedaan pengaturan dalam hal terjadi peristiwa hukum yang berkaitan dengan penyerahan, pembebanan, kepemilikan, kedaluwarsa, dan jura in re aliena yang diadakan.[21]PubliciteitAsas ini dianut atas kebendaan tidak bergerak, yang diberikan hak kebendaan. Hak kebendaan atas benda tidak bergerak diumumkan dan didaftarkan dalam register umum. Sedangkan untuk benda bergerak cukup dengan penyerahan tanpa pendaftaran dalam register umum, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.[22]Nullum delictum, nulla poena sine lege praevia poenaliHanya hukum yang tertulis saja yang dapat menentukan apakah norma hukum itu telah dikaitkan dengan suatu ancaman hukum menurut hukum pidana atau tidak. Asas ini juga dikenal dengan sebutan asas legalitas, yakni tidak ada tindak pidana tanpa ada undang-undang yang mendahului.[23]Penafsiran Secara AnalogisPenafsiran secara analogis pada dasarnya tidak boleh dipergunakan dalam menafsirkan undang-undang pidana. Misalnya, peraturan tentang nullum delictum dan seterusnya melarang penggunaan secara analogis, karena perbuatan semacam itu bukan hanya dapat memperluas banyaknya delik yang ditentukan undang-undang, melainkan juga dapat menjurus pada lebih diperberat atau diperingannya hukuman yang dijatuhkan bagi perbuatan yang dilakukan tidak berdasarkan undang-undang.[24]Tiada Pidana Tanpa KesahalahanBerdasarkan asas ini, meskipun seseorang telah melakukan perbuatan pidana dan telah memenuhi unsur-unsur yang dirumuskan dalam delik, namun tetap perlu dibuktikan apakah ia dapat dipertanggungjawabkan atau tidak atas perbuatannya tersebut, artinya apakah ia memiliki kesalahan atau tidak.[25]Good GovernancePrinsip ini merupakan proses penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public goods and services. Jika dilihat dari segi functional aspect, good governance dapat ditinjau dari apakah pemerintah telah berfungsi secara efektif dan efisien dalam upaya mencapai tujuan yang telah digariskan atau sebaliknya.[26]Asas Kesadaran HukumAsas ini dimaknai baik warga masyarakat maupun penguasa, penegak hukum harus dapat memahami, menghayati dan mematuhi hukum sesuai doktrin negara hukum yang demokratis. Dengan diterapkannya prinsip kesadaran hukum, maka hukum dapat bekerja sescara efektif mencapai tujuan keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan hukum.[27]Rebus sic stantibusAsas ini artinya perjanjian yang telah berlaku akan terganggu berlakunya bila terjadi perubahan keadaan yang fundamental.[28] Asas ini merupakan salah satu alasan yang dapat digunakan untuk mengakhiri atau menunda berlakunya perjanjian.[29]Baca jugaCatat! Ini 10 Asas Hukum Acara PerdataAdagium HukumSelanjutnya, berikut kami rangkum bunyi beberapa adagium hukumUbi societas ibi ius wherever there is society, there is law atau di mana ada masyarakat, di sana ada hukum.[30]Fiat Justicia Ruat Caelum let justice be done, though the heavens falls, atau walaupun esok dunia musnah/walaupun langit runtuh, keadilan harus tetap ditegakkan.[31]Unus Testis Nullus Testis satu saksi bukan merupakan saksi.[32]Ius Curia Novit hakim dianggap mengetahui dan memahami segala hukum.[33]Ne Bis in Idem sebuah perkara dengan objek yang sama, para pihak yang sama dan materi pokok perkara yang sama, yang diputus oleh pengadilan dan telah berkekuatan hukum tetap baik mengabulkan atau menolak, tidak dapat diperiksa kembali untuk kedua kalinya.[34]In Dubio Pro Reo dalam hal hakim tidak memperoleh keyakinan, hakim wajib memberikan putusan yang menguntungkan terdakwa.[35]Audi et alteram partem atau audiatur et altera pars para pihak harus diperlakukan secara adil dengan diberi kesempatan yang sama secara adil dan berimbang, artinya hakim harus mendengar keterangan masing-masing pihak di persidangan.[36]Baca juga81 Adagium Hukum Terkenal yang Wajib Dipahami Anak HukumKesimpulannya, dalam mempelajari ilmu hukum, Anda akan bersinggungan dengan bermacam-macam asas dan juga adagium hukum. Pentingnya mempelajari asas atau prinsip hukum adalah Anda dapat mengetahui arti kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan dasar dari eksistensi hukum itu sendiri. Sedangkan adagium merupakan peribahasa dalam hukum yang biasanya ditemukan dalam teori hukum maupun ketika sedang beracara jawaban dari kami, semoga Yuliantiningsih, Penerapan Asas Pacta Tertiis Nec Nocent Nec Prosunt Berkaitan dengan Status Hukum Daerah Dasar Laut Samudera Dalam Sea Bed, Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 10, No. 1, 2010;Danel Aditia Situngkir, Asas Legalitas dalam Hukum Pidana Nasional dan Hukum Pidana Internasional, Soumatera Law Review, Vol. 1, No. 1, 2018;Dewa Gede Atmadja, Asas-Asas Hukum dalam Sistem Hukum, Jurnal Kertha Wicaksana, Vol. 12, No. 2, 2018;Dwi Handayani, Kajian Filosofis Prinsip Audi Et Alteram Partem dalam Perkara Perdata, Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, Vol. 14, No. 2, 2020;Guido Alpa, General Principles of Law, Vol. 1, No. 1, 1994;Harry Purwanto, Keberadaan Asas Rebus Sic Stantibus dalam Perjanjian Internasional, Mimbar Hukum, Edisi Khusus November, 2011;I Ketut Markeling, Bahan Kuliah Hukum Perdata Pokok Bahasan Hukum Benda, Universitas Udayana, 2016;Kuswarini, Azas Ius Curia Novit dan Eksistensi Keterangan Ahli Hukum dalam Peradilan Pidana, Jurnal Hukum dan Dinamika Masyarakat, Vol. 16, No. 1, 2018;Luh Nila Winarni, Asas itikad Baik Sebagai Upaya Perlindungan Konsumen dalam Perjanjian Pembiayaan, DIH Jurnal Hukum, Vol. 11, No. 21, 2015;Lukman Hakim, Asas-Asas Hukum Pidana, Yogyakarta CV Budi Utama, 2020;Muhammad Ilham Arisaputra, Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Penyelenggaraan Reforma Agraria di Indonesia, Jurnal Yuridika, Vol. 28, No. 2, 2013;Muhammad Yusuf Ibrahim, Implementasi Asas Nebis In Idem dalam Perkara yang Telah Memiliki Kekuatan Hukum Tetap yang Digugat Kembali dengan Sengketa Obyek yang Sama Tetapi dengan Subyek yang Berbeda, Jurnal Ilmiah Fenomena, Vol. 12, Vol. 1, 2014;Ni Made Yulia Chitta Dewi Asas Unus Testis Nullus Testis dalam Tindak Pidana Pemerkosaan Anak, Jurnal Konstruksi Hukum, Vol. 2, No. 1, 2021;Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017;Tri Nugroho Akbar Penerapan Asas In Dubio Pro Reo Pada Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam Perkara Pidana, Vol. 10, No. 1, 2021;Adagium, yang diakses pada 12 Juli 2022, pukul WITA;Oxford Reference, yang diakses pada 12 Juli 2022, pukul. WITA;Prinsip, yang diakses pada 12 Juli 2022, pukul WITA;Merriam Webster, yang diakses pada 12 Juli 2022, pukul WITA.[1] Prinsip,yang diakses pada 12 Juli 2022, pukul WITA[2] Dewa Gede Atmadja, Asas-Asas Hukum dalam Sistem Hukum, Jurnal Kertha Wicaksana, Vol. 12, No. 2, 2018, hal. 149[3] Guido Alpa, General Principles of Law, Vol. 1, No. 1, 1994, hal. 1[4] Dewa Gede Atmadja, Asas-Asas Hukum dalam Sistem Hukum, Jurnal Kertha Wicaksana, Vol. 12, No. 2, 2018, hal. 147[5] Dewa Gede Atmadja, Asas-Asas Hukum dalam Sistem Hukum, Jurnal Kertha Wicaksana, Vol. 12, No. 2, 2018, hal. 147[6] Dewa Gede Atmadja, Asas-Asas Hukum dalam Sistem Hukum, Jurnal Kertha Wicaksana, Vol. 12, No. 2, 2018, hal. 146[7] Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017, hal. 173[8] Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017, hal. 173[9] Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017, hal. 174[10] Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017, hal. 174[11] Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017, hal. 174[12] Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017, hal. 176[13] Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017, hal. 179[14] Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017, hal. 186[15] Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017, hal. 193[16] Harry Purwanto, Keberadaan Asas Rebus Sic Stantibus dalam Perjanjian Internasional, Mimbar Hukum, Edisi Khusus November, 2011, hal. 104[17] Luh Nila Winarni, Asas itikad Baik Sebagai Upaya Perlindungan Konsumen dalam Perjanjian Pembiayaan, DIH Jurnal Hukum, Vol. 11, No. 21, 2015, hal. 3-4[18] Aryuni Yuliantiningsih, Penerapan Asas Pacta Tertiis Nec Nocent Nec Prosunt Berkaitan dengan Status Hukum Daerah Dasar Laut Samudera Dalam Sea Bed, Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 10, No. 1, 2010, hal. 30[19] I Ketut Markeling, Bahan Kuliah Hukum Perdata Pokok Bahasan Hukum Benda, Universitas Udayana, 2016, hal. 9[20] I Ketut Markeling, Bahan Kuliah Hukum Perdata Pokok Bahasan Hukum Benda, Universitas Udayana, 2016, hal. 9[21] Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017, hal. 202[22] Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017, hal. 202[23] Danel Aditia Situngkir, Asas Legalitas dalam Hukum Pidana Nasional dan Hukum Pidana Internasional, Soumatera Law Review, Vol. 1, No. 1, 2018, hal. 25[24] Tami Rusli, Pengantar Ilmu Hukum, Lampung Universitas Bandar Lampung Press, 2017, hal. 206[25] Lukman Hakim, Asas-asas Hukum Pidana, Yogyakarta CV Budi Utama, 2020, hal. 20[26] Muhammad Ilham Arisaputra, Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance dalam Penyelenggaraan Reforma Agraria di Indonesia, Jurnal Yuridika, Vol. 28, No. 2, 2013, hal. 192[27] Dewa Gede Atmadja, Asas-asas Hukum dalam Sistem Hukum, Jurnal Kertha Wicaksana, Vol. 12, No. 2, 2018, hal. 151[28] Harry Purwanto, Keberadaan Asas Rebus Sic Stantibus dalam Perjanjian Internasional, Mimbar Hukum, Edisi Khusus November, 2011, hal. 105[29] Harry Purwanto, Keberadaan Asas Rebus Sic Stantibus dalam Perjanjian Internasional, Mimbar Hukum, Edisi Khusus November, 2011, hal. 111[30] Oxford Reference, yang diakses pada 12 Juli 2022, pukul. WITA[31] Merriam Webster, yang diakses pada 12 Juli 2022, pukul WITA[32] Ni Made Yulia Chitta Dewi Asas Unus Testis Nullus Testis dalam Tindak Pidana Pemerkosaan Anak, Jurnal Konstruksi Hukum, Vol. 2, No. 1, 2021, hal. 192[33] Kuswarini, Azas Ius Curia Novit dan Eksistensi Keterangan Ahli Hukum dalam Peradilan Pidana, Jurnal Hukum dan Dinamika Masyarakat, Vol. 16, No. 1, 2018, hal. 97[34] Muhammad Yusuf Ibrahim, Implementasi Asas Nebis In Idem dalam Perkara yang Telah Memiliki Kekuatan Hukum Tetap yang Digugat Kembali dengan Sengketa Obyek yang Sama Tetapi dengan Subyek yang Berbeda, Jurnal Ilmiah Fenomena, Vol. 12, Vol. 1, 2014, hal. 1157[35] Tri Nugroho Akbar Penerapan Asas In Dubio Pro Reo Pada Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam Perkara Pidana, Vol. 10, No. 1, 2021, hal. 86[36] Dwi Handayani, Kajian Filosofis Prinsip Audi Et Alteram Partem dalam Perkara Perdata, Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, Vol. 14, No. 2, 2020, hal. 390Tags
adalahnegara hukum" yang menganut desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, sebagaimana diisyaratkan dalam Pasal 18 ayat (1) UUD NRI 1945 Bagaimana asas-asas dan norma-norma hukum administrasi negara dalam pembuatan peraturan perundan-undangan, peraturan kebijakan, dan keputusan? B. PEMBAHASAN 1.
11 Latar Belakang. Pelaksanaan hukum di Indonesia sudah tidak tentu arah, seakan sudah tidak memiliki hukum. Hukum yang sudah di buat oleh pihak legislative pun seakan hanya sebuah catatan yang dibukukan. Pelanggaran-pelanggaran semakin marak terjadi namun hukum seperti takut untuk melakukan tugasnya. Kesadaran masyarakat akan hukum pum
Prinsip Dasar Hukum dalam pembuatan hukum menganut prinsip dalam pembuatan hukum menganut prinsip apa? –> a. keadilan - Prinsip Dasar Hukum Prinsip Dasar Hukum PDF Keadilan Sebagai Prinsip Negara Hukum Tinjauan Teoritis dalam Konsep Demokrasi PDF KONSEP PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA Prinsip-prinsip Negara Hukum dan Demokrasi Dalam Pembentukan Peraturan Daerah Jurnal Hukum Respublica Prinsip Dasar Hukum Kajian Tentang Politik Hukum Oleh Mohammad Ridwan Pendahuluan Scanned Image ANALISIS PERSETUJUAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA P3B DALAM SISTEM HUKUM DI INDONESIA SKRIPSI Kajian Tentang Politik Hukum - ppt download PDF Asas dan Norma Hukum Administrasi Negara Dalam Pembuatan Instrumen Pemerintahan Macam-Macam Demokrasi, Pengertian, Prinsip, dan Ciri-cirinya yang Perlu Diketahui - Hot BUPATI MAROS menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor - [PDF Document] ANALISIS TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TERKAIT DENGAN PENERAPAN PRESIDENTIAL THRESHOLD MENGENAI PEMILIHAN PRESIDEN D PDF ASAS DAN NORMA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DALAM PEMBUATAN INSTRUMEN PEMERINTAHAN Libera Menimbang Keadilan dalam Pancasila terhadap Politik Hukum Pembuatan Undang-Undang – RadicKemped Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pe… Untitled awal perkuliahan negara hukum Konstitusionalisme dan Beberapa Prinsip Konstitusi Media Pendidikan Warga PDF Pentingnya Prinsip Kebijaksaanaan berdasarkan Pancasila dalam Kehidupan Hukum dan Demokrasi Indonesia Negara Hukum, Konstitusi & Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP UNIDROIT DALAM PEMBENTUKAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK KOMERSIAL DI INDONESIA S K R I P S I Diajukan Un Omnibus Law Dorong Peningkatan Investasi Prinsip Hukum Islam IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP UNIDROIT DALAM PEMBENTUKAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK KOMERSIAL DI INDONESIA S K R I P S I Diajukan Un Pengertian Demokrasi Sejarah, Ciri, Tujuan, Macam Dan Prinsip Kekeliruan Omnibus Law Melunturkan Kepastian Hukum Menimbang Keadilan dalam Pancasila terhadap Politik Hukum Pembuatan Undang-Undang – RadicKemped Ciri-Ciri Demokrasi, Pengertian, Prinsip dan Sejarahnya CHECKS AND BALANCES DALAM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG DENGAN SISTEM BIKAMERAL DI 5 LIMA NEGARA KESATUAN CHECKS AND BALANCES IN PRINSIP-PRINSIP HUKUM PIDANA & HAM; Perkapolri No. 8 Tahun 2009 & Penegakan Hukum Pidana Berbasis HAM di Indonesia HUKUM ANTARA NILAI-NILAI KEPASTIAN, KEMANFAATAN DAN KEADILAN * PRINSIP-PRINSIP PERLINDUNGAN HUKUM YANG SEIMBANG DALAM KONTRAK PDF ARAH KEBIJAKAN PEMBUATAN HUKUM DI INDONESIA DALAM ORIENTASI MAQOSIDUSYARIAH 1 Contoh Norma Hukum Pengertian, Sanksi, Pelanggaran Norma Hukum AKIBAT HUKUM TIDAK TERPENUHINYA SYARAT-SYARAT PEMBUATAN AKTA JUAL BELI OLEH NOTARIS Pengaruh Hukum Internasional terhadap Hukum Nasional Untitled KEDUDUKAN PERATURAN DESA DALAM SISTEM PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN NASIONAL Kadek Wijayanto1, Lusiana Margareth Tijo ANALISIS HUKUM TERHADAP PENYIMPANGAN DALAM PEMBUATAN AKTA PERJANJIAN DIHADAPAN NOTARIS TESIS Diajukan Untuk Memperoleh Gelar M Kekeliruan Omnibus Law Melunturkan Kepastian Hukum 1 PENERAPAN PRINSIP - PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PEMBUATAN E – KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN MINAHA Prinsip Dasar Hukum HUKUM ADMINISTRASI NEGARA dalam KONTEKS PEMERINTAHAN di INDONESIA Untitled REFORMASI HUKUM DALAM HUKUM ACARA ATAS PELAKSANAAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Blucer W. Rajagukguka, Mauarar Siahaanb, Dian Puji N Negara Hukum Berwatak Pancasila1 PENERAPAN PRINSIP KEADILAN DALAM PENYELESAIAN PERKARA KEPAILITAN Oleh AGUS SURONO dan SONYENDAH RETNANINGSIH A. Pendahuluan Kep Libera Untitled ANALISIS HUKUM TERHADAP PENYIMPANGAN DALAM PEMBUATAN AKTA PERJANJIAN DIHADAPAN NOTARIS TESIS Diajukan Untuk Memperoleh Gelar M 170 KEDUDUKAN FILSAFAT HUKUM DALAM PEMBENTUKAN POLITIK HUKUM NEGARA INDONESIA UNTUK MEWUJUDKAN NEGARA KESEJAHTERAAN Welfare Sta awal perkuliahan negara hukum Menimbang Keadilan dalam Pancasila terhadap Politik Hukum Pembuatan Undang-Undang – RadicKemped PRINSIP KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PENYUSUNAN KONTRAK PENERAPAN ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN FORMIL DAN MATERIL DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DISERTASI Untuk Pengertian Demokrasi Sejarah, Ciri, Tujuan, Macam Dan Prinsip Prinsip Hukum Islam 1 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sistim hukum di Indonesia adalah menganut civil low yang mendasarkan pada u Hukum Perdata Internasional ASAS-ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH Jurnal Restorative Justice Hukum - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Pentingnya Kehidupan Demokratis di Indonesia PERSPEKTIF PLURALISME HUKUM PASCA PEMBENTUKAN UNDANG UNDANG CIPTA KERJA Majalah Hukum Nasional Bimtek Legal Drafting Pengujian UU Hingga Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi RI awal perkuliahan negara hukum Berita Prinsip Demokrasi Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini PRINSIP KEBEBASAN BERSERIKAT DALAM SERIKAT BURUH SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK NORMATIF PEKERJA MATERI KULIAH HUKUM UNTUK BISNIS PROGRAM menurut undang-undang Pasal 1601 g KUH Perdata. 2. orang yang berada di bawah pengampuan Sayap Bening Law Office Asas Pembuatan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia – Hukum Positif Indonesia KAJIAN KRITIS TERHADAP TEORI POSITIVISME HUKUM DALAM MENCARI KEADILAN SUBSTANTIF Sudiyana; Suswoto Fakultas Hukum Universitas Ja ANALISIS EKONOMI DALAM PEMBENTUKAN HUKUM Prinsip Hukum Islam DIALEKTIKA STATUS DAN HAK KEPERDATAAN ANAK LUAR KAWIN J U R N A L H U K U M A C A R A P E R D ATA Demokrasi Adalah Bentuk Pemerintahan, Pahami Pengertian hingga Jenis-jenisnya - Hot PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA SEJAHTERA DALAM PANDANGAN TEORI NEGARA KE Jendela Informasi Hukum PLURALISM JUSTICE SYSTEM DALAM PENYELESAIAN MASALAH KEBEBASAN BERAGAMA PRINSIP-PRINSIP NEGARA HUKUM DALAM AL-QURAN DAN AS-SUNAH DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA SITI HAMIMAH Fakultas Hukum Universita Dwi Andayani - Tipe Untitled Asas Ultimum Remedium dalam Perpajakan PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PROFESI NOTARIS DALAM PEMBUATAN PARTIJ AKTA Untitled Mengenal Sistem Hukum di Berbagai Belahan Dunia IMPLEMENTASI PRINSIP DEMOKRASI DAN NOMOKRASI DALAM STRUKTUR KETATANEGARAAN RI PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Tanggungjawab Notaris/PPAT Dalam Pembuatan Akta Jual Beli Tanah Yang Tidak Memenuhi Asas Terang dan Tunai Dalam Kasus Putusan Ma PDF PRINSIP CHECKS AND BALANCES DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA Prinsip Hukum Islam BAB I - MAKALAH SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN Untitled Koperasi, Pengertian, Jenis, Fungsi, Prinsip dan Keuntungannya yang Perlu Kamu Ketahui - Karut-Marut Penyusunan RUU Cipta Kerja - Berita Hukumonline